Saturday, May 28, 2022

Dear Suami

 Alhamdulillah karena ridho Alloh semata seseorang yang ku pinta dalam doa itu hadir nyata sebagai suami. Tak banyak yang dijanjikan sejak awal pertemuan. Diskusi demi diskusi dilakukan hingga menemukan ujung yang seringkali bukan solusi dan malah berujung memunculkan tantangan baru. Artinya kamu adalah partner hidup yang membawaku untuk bertumbuh maju. 


Laki-laki yang membuatku mau memasak dengan selalu menghabiskan apa pun yang kuracik dengan tanganku. Entah enak ataukah sebaliknya, yaa itulah harga yang kau berikan atas prestasi ku di dapur yang tak menurutku seberapa layak.

Kekar tangan yang bekerja keras itu terus membuatku bangga, dan menjadikanku sadar "oh iya di sisi ku ada yang berusaha menafkahi dengan cara terbaiknya".  Seseorang yang percaya penuh denganku yang begitu sering lupa. Tak sekali pun menunjukkan romantis dalam seikat bunga dan memilih lisannya untuk menjagaku dengan nasihat di setiap masa. 

Terima kasih lelakiku penyempurna ibadah yang seringkali dengan gagah meminta maaf atas segala yang maih dianggap salah. Terima kasih seringkali meyakinkan diriku untuk terus melangkah. 

Monday, August 17, 2020

Kamu Stress Ngerjain Skripsi?

“Kamu lagi ngerjain skripsi?”
“Asik yaaa.. artinya bentar lagi kamu mau lulus.”
“Lulus?? Helloooww…Belanda masih jauh bro. Mau mulis aja susah banget, mana dosbim susah dihubungi lagi.”

Sering ya kita mendengar obrolan-obrolan tentang skripsi ini. Skripsi yang berjalan lancar tentunya sangat menyenangkan, tapi kalau sebaliknya ya bisa jadi sangat menyebalkan. Bahkan, dalam kondisi terjepit di antara skripsi maka pertanyaan tentang “Kapan lulus?” itu menjadi pertanyaan yang haram untuk disampaikan. Tak jarang banyak teman-teman kita yang rasa-rasanya pengen senggol bacok aja pas ditanyaan “Kapan skripsinya kelar”.

Saudara-saudara yang terhormat, ngerjain skripsi itu ga cuma butuh PINTER DOANG. Masih banyak hal lain yang bikin skripsi kita cepet kelar atau justru mangkrak kaya mobil lagi didongkrak. Giman ceritanya itu? Salah satu penyebabnya bisa jadi sang calon sarjana dalam pertapaan skripsinya sedang mengalami tekanan yang biasa kita sebut stres. Sebetulnya sifat tugas-tugas sebagai mahasiswa termasuk skripsi itu netral ya temans. Itu kan siklus akademis yang harus dijalani oleh mahasiswa tingkat akhir. Cuma kalau kita kurang bisa mengelola maka kondisi yang netral bisa jadi membuat kita tertekan.

Skor P yang nilainya > 0.05 bisa jadi masalah banget kalau kita lagi skripsi. Padahal itu tidak lebih dari sebuah angka yang dihitung oleh mesin dalam penelitian sosial. Stres dan cemas diartikan oleh Leila & Nasrin sebagai kelelahan emosional yang diakibatkan karena berkurangnya atau tidak tercapainya target pribadi. Stres karena tugas akhir alias skripsi ini dapat dikategorisasikan menjadi empat tema:
1. Stres karena skripsinya
2. Hubungan dengan dosen pembimbing
3. Masalah sosial ekonomi
4. Pola dalam menghadapi stres (stress coping)

Nah, apa sih tandanya kalau kita sedang mengalami situasi tertekan? Alarm tubuh kita sebetulnya memiliki reaksi tersendiri ketika stres mulai muncul. Saat kita berkata “lakukan atau tinggalkan” ini adalah alarm pertama yang muncul. Reaksi tubuh pun berbagai macam bentuknya, mulai dari tangan yang mendadak dingin, nafas yang semakin cepat, berulang kali ke toilet, mules berasa mau BAB, sesak nafas, tegang di leher, keluar keringat dingin, bahkan ada yang sampai muntah. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah sesegera mungkin mencari support system, misalnya teman untuk bercerita, keluarga untuk ditelepon atau bahkan ketika kita termasuk orang yang introvert maka menuliskan reaksi yang terjadi pada tubuh kita itu pun bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengurangi stres. 


Friday, December 21, 2018

Langkah Review Jurnal



Langkah I Revieu Artikel Jurnal
Secara garis besar dengan membaca abstrak apakah Anda sudah merasa paham dengan isi artikel?

A.            Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Beberapa pertanyaan berikut ini bisa langsung dijawab dengan membaca abstrak dalam jurnal tersebut. Pahamilah secara utuh sehingga proses ini dapat membantu proses review jurnal pada tahap selanjutnya.

1.     Apakah yang diteliti?
     Pada bagian ini Anda harus menyebutkan variabel-variabel yang diteliti oleh para peneliti. Definisikan secara jelas apa saja variabelnya.

2.      Siapakah yang diteliti?
     Sebutkanlah subjek penelitiannya. Misalnya penduduk Indonesia yang berusia 22-30 tahun yang sedang melakukan persiapan untuk menikah.

3.     Berapakah N/ jumlah subjek yang diteliti?
     Sebutkanlah jumlah subjeknya. Misalnya 22 orang siswa laki-laki, 15 pasangan suami istri

4.     Dimanakah penelitian dilakukan?
Sebutkanlah lokasi dilakukannya penelitian. Misalnya Amerika Selatan, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara

5.     Sebutkan variabel-variaabel yang diteliti?
Sebutkan variabel penelitiannya. Misal variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) : misalnya intervensi pengembangan karir. Variabel tergantung (variabel yang dipengaruhi) : misalnya kesuksesan perencanaan karir. Kedua variabel ini bisanya menunjukkan hubungan sebab akibat secara logis dalam penelitian. Jika penelitian kualitatif maka sebutkan apa saja variabel atau objek penelitiannya.

6.     Apakah hasil penelitiannya?
     Sebutkanlah hasil penelitian secara singkat

Langkah 2 Reviu Artikel Jurnal
Mengetahui singkatan: Singkatan apa yang etrdapat dalam penelitian tersebut
No.
Singkatan
Kepanjangan
Arti Indonesia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

           Sebutkanlah semua singkatan yang belum diketahui. Biasanya singkatan tersebut disebutkan dalam jurnal. Jika tidak menemukannya, maka bisa menggunakan kamus psikologi sebagai salah satu cara untuk memahami istilah-istilah dalam ranah penelitian yang bersangkutan. Hal ini juga bisa dilakukan dnegan membaca teori dari yang digunakan dalam proses penelitian.
Langkah 3 Reviu Artikel Jurnal
Meringkas: Buatlah ringkasan sederhana yang memuat hal-hal berikut ini
A.    Pengantar
1.      Problem yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian
     Sebutkanlah inti permasalahan yang menyebabkan atau yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian tersebut
2.      Adakah data yang mendukung
     Data yang mendukung bisa berasal dari mana saja. Misalnya dari data Badan Pusat Statistik menunjukkan tingkat perceraian yang tinggi dan meningkat dari tahun ke tahun.
3.   Apakah ada kategorisasi yang digunakan
      Apabila peneliti membedakan proses penelitian yang dilakukan pada karakter subjek yang berbeda? Misalnya laki-laki dan perempuan, perbedaan sekolah, perbedaan status sosial ekonomi
4.      Tujuan penelitian, sebutkan tujuan pokok yang menjadi alasan dilakukannya penelitian tersebut
     Pada bagian pengantar, peneliti akan menyebutkan tujuan penelitian tersebut. Misalnya : menambah kajian teoretis yang sebelumnya belum pernah ada mengenai pengambilan keputusan karier
B.     Teori
1.      Teori apa yang digunakan pada jurnal tersebut? (sebutkan teori utamanya dan jelaskan bagaimana teori tersebut digunakan dalam penelitian)
2.      Bandingkan dengan teori lain yang membahas hal yang sama (gunakan referensi ilmiah berupa buku teks, jurnal, atau buku mengenai teori yang dapat dijadikan sebagai acuan, bukan blog
C.     Metode
1.      Partisipan:
Jumlah : sebutkan total jumlah subjek penelitian
Kriteria : misalnya berdasar jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, gaya pengasuhan, tingkat pendidikan, dll,
cara melakukan sampling : bagaimana cara memilih sampel (subjek yang mewakili populasi) dalam penelitian dan jelaskan bagaimana caranya. Misalnya : stratified sampling, random sampling,

2.      Pengukuran VD (variabel tergantung/variabel dependen)
a)      Alat ukur utama  (primer) misalnya : -Binge eating: remisi binge eating; frekuensi binge eating (biasanya dalam bentuk skala, kuisioner jika penelitian kuantitatif), misalnya CDI, BDI
  -Pengurangan berat badan: % pengurangan berat badan; %   
   pengurangan BMI
Penelitian kualitatif bisanya menggunakan proses wawancara
b)      Alat ukur sekunder misalnyaSekunder: EDE; BDI
      Alat ukur (skala atau kuisioner) yang melengkapi cara pengambilan data dalam penelitian.
3.      Cara Analisis Data : kai-kuadrat, anava campuran, anakova, data reduction
D.    Hasil Penelitian
1.      Hasil dari uji hipotesisinya seperti apa, apakah terbukti, jika terbukti maka sebutkan data-data yang mendukung
2.      Adakah hasil lain yang diperoleh dari penelitian selain uji hipotesis
      Misalnya ditemukan hal lain selain yang ada dalam hipotesis atau di luar tujuan penelitian.
E.     Diskusi
1.      Konfirmasi hipotesis
      à apakah hipotesis yang diajukan oleh peneliti terbukti/tidak
2.      Keterbatasan studi
      à kelemahan apa yang ada dalam penelitian tersebut? Adakah hal-hal atau proses yang perlu diperbaiki untuk dilakukan dalam penelitian selanjutnya
3.      Implikasi secara teoretis maupun secara praktis
à manfaat teoretis dan manfaat praktis yang disebutkan oleh peneliti berdasarhasil penelitian yang telah dilakukan
FHasil Penelitian dan Kesimpulan
Hasil penelitian apa yang dapat disimpulkan dari penelitian yang telah dilakukan




Friday, August 31, 2018

Tentang Cemas

Kecemasan merupakan suatu tanda peringatan bahaya dari luar yang mengancam pertahanan diri seseorang. Individu akan berusaha mengurangi atau menghilangkan bahaya yang mengancam tersebut dengan berbagai cara mekanisme pertahanan. Mekanisme pertahanan tidak selalu bekerja sendiri, terkadang beberapa mekanisme pertahanan akan bekerja sama dalam menghadapi kecemasan. Tujuan dari semua mekanisme pertahanan ini adalah agar individu lepas dari tekanan sehingga dapat tetap menjalani kehidupannya dengan lebih baik Sebagai manusia tentu kita tidak ingin terlihat bahwa kitamempunyai kecemasan. Bentuk kecemasan juga terdiri dari berbagai macam maka cara menghadapinya juga berlaina. Teori berikut ini akan membantu kita untuk mengenali kecemasan yang ada di dalam diri kita.


Kecemasan Menurut Freud
Freud membagi kecemasan menjadi tiga, yaitu:
a) Kecemasan Realitas atau Objektif (Reality or Objective Anxiety)
Suatu kecemasan yang bersumber dari adanya ketakutan terhadap bahaya yang mengancam di dunia nyata. Kecemasan  seperti misalnya ketakutan terhadap kebakaran, angin tornado, gempa bumi, atau binatang buas. Kecemasan ini menuntun kita untuk berperilaku bagaimana menghadapi bahaya. Tidak jarang ketakutan yang bersumber pada realitas ini menjadi ekstrim. Seseorang dapat menjadi sangat takut untuk keluar rumah karena takut terjadi kecelakaan pada dirinya atau takut menyalakan korek api karena takut terjadi kebakaran.

b) Kecemasan Neurosis (Neurotic Anxiety)
Kecemasan ini mempunyai dasar pada masa kecil, konflik antara pemuasan instingtual dan realitas. Pada masa kecil, terkadang beberapa kali seorang anak mengalami hukuman dari orang tua akibat pemenuhan kebutuhan id yang implusif Terutama sekali yang berhubungan dengan pemenuhan insting seksual atau agresif. Anak biasanya dihukum karena secara berlebihan mengekspresikan impuls seksual atau agresifnya itu. Kecemasan atau ketakutan untuk itu berkembang karena adanya harapan untuk memuaskan impuls Id tertentu. Kecemasan neurotik yang muncul adalah ketakutan akan terkena hukuman karena memperlihatkan perilaku impulsif yang didominasi oleh Id. Hal yang perlu diperhatikan adalah ketakutan terjadi bukan karena ketakutan terhadap insting tersebut tapi merupakan ketakutan atas apa yang akan terjadi bila insting tersebut dipuaskan. Konflik yang terjadi adalah di antara Id dan Ego yang kita ketahui mempunyai dasar dalam realitas.
Freud membagi kecemasan neurosis (neorotic anxiety) menjadi tiga bagian yang berbeda seperti di bawah ini :
a. kecemasan yang didapat karena adanya faktor dalam dan luar yang menakutkan
b. kecemasan yang terkait dengan objek tertentu yang bermanifestasi seperti fobia
c. kecemasan neurotik yang tidak berhubungan dengan faktor-faktor berbahaya dari dalam dan luar.

c) Kecemasan Moral (Moral Anxiety)
Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara Id dan superego. Secara dasar merupakan ketakutan akan suara hati individu sendiri. Ketika individu termotivasi untuk mengekspresikan impuls yang terjadi saat ada suatu hal yang berlawanan dengan nilai moral yang termaksud dalam superego individu itu maka ia akan merasa malu atau bersalah. Pada kehidupan sehari-hari ia akan menemukan dirinya sebagai “conscience stricken”. Kecemasan moral menjelaskan bagaimana berkembangnya superego. Biasanya individu dengan kata hati yang kuat dan puritan akan mengalami konfllik yang lebih hebat daripada individu yang mempunyai kondisi toleransi moral yang  lebih longgar. Seperti kecemasan neurosis, kecemasan moral juga mempunyai dasar dalam kehidupan nyata.

Anak-anak akan dihukum bila melanggar aturan yang ditetapkan orang tua mereka. Orang dewasa juga akan mendapatkan hukuman jika melanggar norma yang ada di masyarakat. Rasa malu dan perasaan bersalah menyertai kecemasan moral. Dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan kecemasan adalah kata hati individu itu sendiri. Freud mengatakan bahwa superego dapat memberikan balasan yang setimpal karena pelanggaran terhadap aturan moral.
Apapun tipenya, kecemasan merupakan suatu tanda peringatan kepada individu. Hal ini menyebabkan tekanan pada individu dan menjadi dorongan pada individu termotivasi untuk memuaskan. Tekanan ini harus dikurangi. Kecemasan memberikan peringatan kepada individu bahwa ego sedang dalam ancaman dan oleh karena itu apabila tidak ada tindakan maka ego akan terbuang secara keseluruhan. Ada berbagai cara ego melindungi dan mempertahankan dirinya. Individu akan mencoba lari dari situasi yang mengancam serta berusaha untuk membatasi kebutuhan impuls yang merupakan sumber bahaya. Individu juga dapat mengikuti kata hatinya. Atau jika tidak ada teknik rasional yang bekerja, individu dapat memakai mekanisme pertahanan (defence mechanism) yang non-rasional untuk mempertahankan ego.



Sumber :
Andri, Yenny Dewi. 2007. Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik dan Berbagai Mekanisme Pertahanan terhadap Kecemasan. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi. Volume 57 (7). 102-133. Magister Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Lellyiani, Rizka Maramis. 2016. Kebermaknaan Hidup dan Kecemasan dalam Menghadapi Kematian pda Lansia di Panti Werdha Samarinda Jurnal Psikologi Volume 4 (3): 319-332 ISSN 2477 2674. Universitas Mulawarman Samarinda.

Monday, August 20, 2018

WAWANCARA (1)

Proses wawancara kerja selalu diwarnai oleh orang orang yang lolos maupun yang gagal dalam melalui proses. Ada kandidat yang sudah sadar sesaat setelah wawancara berlangsung bahwa dia gagal dalam proses wawancara karena kesulitan menjelaskan kepada pewawancara. Ada pula kandidat yang merasa sangat terampil dalam menjawab, mampu tampil dengan santai dan percaya diri akan tetapi belum juga lolos dalam proses wawancara kerja. Lalu apa sebenarnya yang harus dilakukan dalam proses wawancara kerja?
Perlu kita pahami bahwa tujuan wawancara adalah untuk menggali informasi yang berkaitan dengan diri kita. Pewawancara perlu mengungkap kemampuan, pendidikan, pengalaman, dan kualitas personal yang kita miliki yang dianggap dapat menunjang pelaksanaan tugas.
Ada banyak hal yang diperhatikan oleh pewawancara saat wawancara sedang berlangsung. Penampilan tentu menjadi kesan pertama yang diperhatikan oleh pewawancara. Maka tampil rapi, profesional, dan percaya diri sangat penting. Selain itu, ketika kita menyatakan pendapat maka kemampuan verbal saat kita berbicara tentu juga menjadi penilaian penting. Interaksi dengan pewawancara yang berwujud dalam komunikasi non verbal (gesture) pun juga akan diamati dan dicatat oleh pewawancara.
Cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk memudahkan saat menyampaikan informasi kepada pewawancara adalah membuat catatan tentang diri Anda. Curriculum vitae atau daftar riwayat hidup yang kita buat akan sangat membantu diri kita saat diwawancarai. Catatan terebut akan semakin memudahkan jika kita membuat catatan berdasarkan situasi, tugas, aksi, dan hasil dari kegiatan yang pernah kita lakukan.




Misalnya
Pengalaman menjadi koordinator penerimaan mahasiswa baru di universitas
Situasi
Saat megkoordinasikan kegiatan banyak persiapan yang harus dilakukan termasuk sebelum acara berlangsung. Saat itu saatnya ujian semester akhir juga sehingga pikiran tercampur aduk antara kegiatan persiapan penerimaan mahasiswa baru atau pemikirkan ujian. Seringkali ada konflik saat musyawarah persiapan
Tugas
Koordinator harus bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses penerimaan mahasiswa baru. Harus bisa mengkoordinasikan banyak orang yang bersal dari berbagi fakultas
Aksi
Mengatur waktu untuk belajar dan persiapan kegiatan. Menerapkan here and now supaya bisa tetap fokus dalam belajar maupun dalam mempersiapkan kegiatan. Mendelegasikan pengkoordinasian untuk kepanitiaan kepada masing-masing divisi dan mengajak koordinasi ketua divisi supaya rapat persiapan dapat berjalan lebih cepat.
Hasil
Nilai ujian memang tidak terlalu bagus namun kegiatan yang dipersiapkan bisa berjalan dengan lancar.
Catatan tersebut akan sangat membantu tentunya. Kita akan mengingat kegiatan yang pernah kita lakukan sebelum memasuki ruang wawancara. Hal ini akan membuat kita bisa menanggapi pewawancara secara cepat saat wawancara sedang berlngsung. Selain itu persiapan yang baik juga akan mengurangi kecemasan kita. Ingat! Catatan itu untuk kita yaa bukan untuk dituliskan pada curriculum vitae yang digunakan untuk melamar pekerjaan atau mendaftar beasiswa.

Sunday, August 5, 2018

MENULIS RESUME


Resume merupakan dokumen yang digunakan seseorang untuk mempresentasikan latar belakang dan keahlian yang dimilikinya. Resume sering digunakan untuk melamar pekerjaan sebagai persyaratan administratif. Tak jarang resume juga digunakan sebagai persyaratan administratif untuk mendapatkan beasiswa atau mendaftar sekolah. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa resume merupakan cara sederhana untuk mempresentasikan latar belakang dan keahlian seseorang.
Ada beberapa aspek untuk membuat resume ideal yang dapat mempresentasikan latar belakang dan keahlian seseorang. Hal ini terkait dengan pekerjaan atau jabatan yang akan dilamar pada sebuah perusahaan. Penulis resume profesional menjabarkan hal-hal penting yang harus ada pada sebuah resume. Hal-hal penting inilah yang menentukan resume yang Anda buat dibaca oleh penerima dan ditindaklanjuti.
1. Tentukan target pembacanya
2. Presentasikan citra profesional
3. Tunjukkan prestasi dan keahlian khusus yang dimiliki

Tips Menulis resume untuk melamar pekerjaan :
1. Membaca profil lowongan secara komprehensif, jabatan, perusahaan dan mulailah meranacang atau memikirkan jabatan yang akan Anda lamar pada lowongan yang tersedia
2. Identifikasi pengetahuan, keterampilan, kompetensi, dan pengalaman yang sesuai pada jabatan yang akan dilamar
3. Butalah daftar pengetahuan, keterampilan  dan pengalaman Anda yang sesuai dengan kualifikasi jabatan yang akan dilamar
4. Gambarkan pengalaman yang Anda miliki dan dan prestasi atau keterampilan yang dapat mendukung Anda secara efektif untuk mencapai prestasi dalam pekerjaan yang Anda lamar
5. Uraikan prestasi atau kemampuan yang Anda miliki untuk menjelaskan dan menegaskan kemampuan Anda dalam menangani tugas-tugas terkait Pekerjaan yang Anda lamar. Hal ini sangat penting untuk mempertegas hal-ahal apa saja yang menguntungkan bagi perusahaan
6. Persiapkan pengalaman kerja yang Anda miliki dan uraikan berdasarkan kronologisnya secara singkat. Paparkan secara konkret dan ungkapkan dengan bahasa awam yang mudah dipahami oleh pembaca resume Anda. Jelaskan peranan Anda yang signifikan dalam pekerjaan Anda sebelumnya. (misalnya : meningkatkan keuntungan perusahaan, mempercepat proses kerja, meningkatakan keakuaratan data penelitian, mengembangkan karyawan, kepemimpinana yang Anda lakukan yang berbeda dari rekan kerja Anda yang lain
7. Tuliskan kualifikasi pendidikan Anda, khususnya pendidikan yang terkait dengan pekerjaan yang Anda lamar. Anda juga bisa menambahkan pendidikan informal, misalnya training (pelatihan) atau workshop yang relevan yang dapat menambah keahlian
8. Mempresentasikan diri menjadi aspek penting dalam penulisan resume, dan konsistensi menjadi kuncinya.
9. Buatlah resume dengan informasi yang relevan dengan tujuan pembuatannya sehingga akan membantu kita mencapai tujuan itu. Melamar pekerjaan misalnya, berikanlah informasi yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Tuliskanlah semua pengalaman, pendidikan, maupun keterampilan yang Anda miliki sehingga menjadi nilai positif dalam resume Anda.
10. Gunakanlah kata kunci untuk menunjukkan kompetensi utama yang Anda miliki atau yang Anda lakukan. Misalnya mengembangkan bisnis, prsentasi, negosiasi, melakukan perencanaan.

Cobalah segera menulis resume Anda. Tak perlu risau jika resume yang Anda buat pertama kali dirasa kurang. Hal ini justru menjadi nilai positif untuk melakukan perbaikan terhadap resume yang Anda buat. Setelah selesai membuat resume, mintalah orang lain untuk memberikan pendapat terhadap resume Anda. 

Sumber :
Redelman. 2012. Resume Secret Exposed